Selasa, 17 Maret 2020

ENGARUH OBJEK WISATA KALIURANG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR




LAPORAN HASIL STUDI WISATA
“PENGARUH OBJEK WISATA KALIURANG MERAPI
TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR”

Diajukan sebagai Persyaratan
Mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Tahun Ajaran 2019/2020







DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 BANJAR AGUNG
KABUPATEN TULANG BAWANG
2020



LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH OBJEK WISATA KALIURANG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR






Telah disyahkan di        : ................................................................
Pada tanggal                 : ................................................................



Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Banjar Agung





Hi.Danial Anwar, S.Pd., M.M.
NIP  19680724 199010 1 001

Guru Pembimbing





Nuraini Trilowati, S.Pd
NIP 197207212005012007






KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa atas bimbingan dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “PENGARUH OBJEK WISATA KALIUARANG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR” tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Bapak Hi.Danial Anwar, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banjar Agung, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studitur ke Yogyakarta dan Bali.
2.    Ibu Nuraini Trilowati, S.Pd. yang telah memberikan bimbingan sehingga laporan hasil studitur ini dapat selesai dengan tepat waktu.
3.    Orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan telah membiayai penulis selama menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Banjar Agung dan melaksanakan studitur ke Yogyakarta dan Bali.
4.    Teman-teman penulis yang telah memberikan bantuan moral maupun material kepada penulis selama penyusunan laporan ini sehingga dapat selesai tepat waktu.
5.    Kepada pihak lain yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penyusunan laporan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan minim penjelasan karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk menuju kearah kesempurnaan itu. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Banjar Agung,     Januari 2020
Penulis


Rahmat Wahyu Saputra
NISN : 001559324
























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................... 3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Objek Wisata............................................. 5
2.2 Pengertian Fasilitas .................................................... 6
2.3 Dampak Positif Pariwisata Terhadap Perekonomian ....... 6
2.4 Sejarah Kaliurang........................................................

BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Kaliurang ........................................................ 11
3.2 Pengaruh Objek Wisata Terhadap Perekonomin.............. 12
3.2.1 Adanya Rumah Peninggalan Mbah Maridjan
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat .............. 12
3.2.2 Wisata Bungker meningkatkan Perekonomian
Masyakarat ........................................................ 14
3.2.3 Wisata Offroad Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat......................................................... 15
3.2.4 Berbagai UKM di Kaliurang................................... 15
         
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan........................................................................ 17
4.2 Saran................................................................................ 18
BAB V PENUTUP....................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 20
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN


1.1        Latar Belakang
Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Keadaan alam, flora, fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. Salah satu usaha yang digalakkan pemerintah di dalam pembangunan yang dapat memenuhi kepuasan batiniah dan lahiriah adalah pembangunan di bidang pariwisata, karena dengan pariwisata dapat memperluas lapangan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan negara serta memperkenalkan alam dan kebudayaan Indonesia.
Pengembangan pariwisata dilakukan dengan memperhatikan terpilihnya kebudayaan, kepribadian nasional dan kelestarian lingkungan hidup. Sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, menanamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Seiring dengan kebijakan pemerintah dalam upaya mewujudkan otonomi daerah yang semakin nyata, dinamis dan bertanggung jawab, maka upaya pengembangan pariwisata akan semakin penting arti dan peranannya dalam mendorong pembangunan daerah di masa mendatang. Hal ini mengandung konsekuensi bagi daerah untuk mengupayakan berbagai langkah secara optimal guna menggali dan memanfaatkan potensi kepariwisataan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, khususnya pendapatan asli daerah.
Berdasarkan hal tersebut maka sekolah SMAN 1 Banjar Agung melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata yang ada di Yogyakarta dan Bali. Serta untuk lebih memahami bentuk ekonomi apa yang ada di lokasi yang dikunjungi, penulis membuat laporan yang diberi judul “Pengaruh Objek Wisata Kaliurang Merapi Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar” dan juga dalam bentuk pemenuhan tugas yang diperuntukkan izin mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).




1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah laporan dengan judul Pengaruh Objek Wisata Kaliurang Merapi Terhadap Wisatawan adalah sebagai berikut:
1.2.1    Bagaimana pengaruh objek wisata kaliurang merapi terhadap Perekonomian Masyarakat sekitar?
1.2.2    Mengapa wisatawan banyak berkunjung ke objek wisata Kaliurang Merapi setiap tahun?

1.3        Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Nasional Berbaasis Komputer (UNBK). Selain itu untuk :
1.3.1  Mengetahui pengaruh objek wisata kaliurang merapi terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar
1.3.2  Mengetahui alasan Wisatawan datang ke Kaliurang Merapi setiap tahunnya
1.4 Manfaat Penulisan

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1    Menambah  wawasan  pengetahuan  penulis  karya  tulis  bagi  penulis
1.4.2    Menambah  pengetahuan  bagi  pembaca  tentang  informasi pengaruh  objek  wisata  kaliurang  merapi  terhadap  Perekonomian Masyarakat sekitar.
1.4.3    Sebagai  referensi  penulis  karya  tulis  ilmiah  adik  kelas






















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Objek Wisata

Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata dan salah satu alasan pengunjung melakukan perjalanan (something to see). Di luar negeri obyek wisata disebut tourist atraction (atraksi wisata), sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan objek wisata. Menurut Peraturan Pemerintah No.24/1979. Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi. Sedangkan menurut Surat Keputusan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No.KM 98/PW:102/MPPT-87. Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.


2.2 Pengertian Fasilitas

Menurut Sam (2012) Fasilitas adalah segala sesuatu yang berupa benda maupun uang yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha tertentu. Sedangkan menurut Prof.Dr. Hj. Zakiah Daradjat Fasilitas merupakan segala sesuatu yang mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa Fasilitas adalah segala sesuatu yang mempermudah dan memperlancar suatu pelaksanaan agar tercapailah tujuan yang diharapkan.

2.3 Dampak Positif Pariwisata Terhadap Perekonomian

Berikut merupakan beberapa dampak positif pariwisata terhadap perekonomian masyarakat:  
1.    sektor pariwisata menyebabkan perekonomian masyarakat lokal meningkat drastis. Kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan munculnya pebisnis asing atau mendorong seseorang untuk berwiraswasta  memberikan pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata.
2.    Membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar, menyerap banyak tenaga kerja di bidang pariwisita misalnya :
3.    Menjadi Tour Guide untuk menemani selama perjalanan wisata, melindungi dan memberi jamaninan keselamatan bagi wisatawan, dan lain lain.
4.    Menjadi supir untuk mengantar atau mempersingkat jarak tempuh wisatawan ke wisata yang dituju.
5.    Dibangunnya fasilitas fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan dan keamanan para wisatawan, hal ini secara tidak langsung juga melakukan pemerataan pembangunan di kota tersebut. Semaikin ramai maka semakin cepat pula perkembangan di wilayah tersebut
6.    Mendapatkan devisa melalui wisatawan mancanegara yang datang dan menukarkan mata uang mereka dengan rupiah.
7.    Mengenalkan kebudayaan asli indonesia kepada dunia, Nah jadi maksud dari mengenalkan kebudayaan asli Indonesia yaitu seperti saat mengunjungi komplek makam Raja Mataram Kotagede di Jogja, wisatawan diwajibkan memakai jarik untuk laki laki dan kebaya untuk perempuan. Ini dimaksudkan untuk menghargai leluhur leluhur terdahulu kita dan mengenalkan kebudayaan asli jogja kepada wisatawan yang datang.

2.4 Sejarah Kaliurang
Menurut Wikipedia, Kaliurang yang secara harfiah dalam bahasa Indonesia berarti "Sungai Udang", adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Yogyakarta, persisnya di Kabupaten Sleman, di perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kaliurang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Akses menuju ke Kaliurang sangat mudah. Setidaknya dengan jalan kaki atau menumpang angkutan bus, kol (Colt), taksiojek atau becak (jarang yang mau), melewati Jalan Kaliurang.

Jarak Kaliurang ke Yogyakarta kurang dari 1 jam perjalanan, dan ke Surakarta kurang dari 3 jam perjalanan. Kaliurang terletak di daerah dataran tinggi, banyak resor atau tempat peristirahatan karena udara sejuk yang banyak dicari oleh orang perkotaan. Maka di sini terdapat banyak vila-vila penginapan, kebanyakan orang sekitar menyebutnya wisma. Tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri adalah Tlaga Putri.
Di Kaliurang terdapat sebuah bangunan bersejarah yaitu Wisma Kaliurang. Di sana pernah terjadi Perundingan Khusus antara Republik Indonesia dengan Komisi Tiga Negara pada 13 Januari 1948. Perundingan Kaliurang ini melahirkan Notulen Kaliurang.

Republik Indonesia diwakili oleh Presiden SoekarnoWapres Moh HattaPM Syahrir dan Jendral Soedirman. Sedangkan Delegasi Belanda diwakili oleh Paul Van Zeeland (Belgia), Richard Kirby (Australia), dan Dr. Frank Graham (AS). Di dalam perundingan, Frank Graham mengucapkan ungkapan populer, yaitu "You are what you are from bullets to the ballots." Selain itu terdapat bangunan Villa Van Rezink yang berada di utara Taman Rekreasi Anak.

Terdapat sebuah cerita yang mengawali daerah Kaliurang menjadi daerah wisata seperti sekarang. Pada sekitar awal abad 19, sejumlah ahli geologi dari Belanda yang kala itu tinggal di Jogja tengah mencari tempat tinggal untuk anggota keluarganya. Merekapun akhirnya mencari tempat dan menyusuri tiap jengkal daerah di Jogja hingga akhirnya tiba di daerah Kaliurang. Setibanya di daerah kaki Gunung Merapi ini, mereka terpikat dengan pesona alam serta kesejukkan udara yang dimiliki daerah ini. Hingga akhirnya diputuskanlah mereka akan menjadikan daerah ini sebagai tempat tinggal keluarganya. Mulailah dibangun beberapa villa dan resort di berbagai tempat. Sehingga tak aneh bila kini dijumpai bangunan-bangunan dengan aksitektur bergaya Belanda. Bangunanbangunan ini hingga saat ini masih dilestarikan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan wisata Kaliurang. Tempat ini juga merupakan bagian dari sejarah Indonesia, ketika pada tanggal 13 Januari 1948 diadakan sebuah perundingan di Kaliurang antara Republik Indonesia dan Komisi Tiga Negara (KTN). KTN sendiri diwaliki oleh tiga negara yaitu Belgia, Australia dan Amerika Serikat yang bertugas sebagai penengah konflik antaran Indonesia dan Belanda. Perundingan tersebut terjadi di Wisma Kaliurang yang hingga kini bangunannya masih bisa dinikmati. Perundingan ini menghasilkan sebuah kesepakatan yang juga dikenal dengan Notulen Kaliurang. Asal usul dari penamaan daerah tersebut berasal dari ditemukannya sebuah sungai yang dipenuhi dengan udang. Sungai dalam bahasa jawa bisa diartikan dengan kali, sedangkan urang bisa juga artikan udang (Anas, 2018).






BAB III
PEMBAHASAN

3.1        Lokasi Kaliurang

Lokasi Kaliurang berada pada posisi 110025’0’’BT sampai 110026’25’’BT, dan 7035’15’’LS sampai 7 036’57’’LS. Secara administrasi Kaliurang masuk Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Merapi, Provinsi Jawa Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Harjobinangun dan Desa Pakembinangun Kecamatan Ngemplak, Provinsi DI. Yogyakarta, sebelah barat berbatasan dengan Desa Purwobinangun dan Desa Candibinangun Kecamatan Turi dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan. Desa Hargobinangun terdiri 12 dusun, namun tiga dusun yang menjadi bagian dari Kaliurang yaitu Dusun Ngipiksari, Dusun Kaliurang Timur dan Dusun Kaliurang Barat (Kaliurang terletak pada variasi ketinggian antara 500 hingga 1000 m dpl, dengan variasi kemiringan lereng antara 0-2%, 2-7%, 7-15%, 15-30%, 30-70% hingga 70- 140% (Gultom, dkk., 2018).


Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, dapa disimpulkan bahwa pengaruh objek wisata terhadap perekonomian yaitu: Semakin banyak objek wisata di kaliurang semakin besar kesempatan masyarakat untuk memajukan perekonomian serta semakin banyak pengunjung wisata di kaliurang semakin besar pendapatan masyarakat di sekitar kaliurang.

3.2.1   Adanya Rumah Peninggalan Mbah Maridjan meningkatkan perekonomian Masyarakat

Pasca erupsi 2 tahun silam, Gunung Merapi di Yogyakarta justru menampilkan pesona bagi wisatawan. Lava tour, menjelajah dan melihat dari dekat daerah bencana letusan Merapi kini menjadi target saat liburan di Yogya. Akan tetapi, seiring dengan statusnya yang kembali normal, lokasi bencana ini ternyata menjadi destinasi wajib saat berlibur di Yogyakarta. Masyarakat dan pemerintah setempat pun melakukan pembenahan diri dan roda perekonomian dengan membangun wisata yang bertajuk "Lava Tour". Muntahan lahar panas sang Merapi bahkan meluluhlantahkan Kinahrejo beserta 25 dusun lainnya. Dahulu, sang Juru Kunci Gunung Merapi,  Mbah Maridjan juga tinggal di Kinahrejo. Sayang, saat ini daerah tersebut tidak lagi ditinggali penduduk dengan alasan keamanan. Namun, setiap harinya lokasi ini ramai didatangi oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Selain melihat indahnya puncak Merapi, banyak panorama menakjubkan yang bisa kita lihat di sini. Pemandangan yang dahulu hijau dan sejuk kini berubah menjadi lautan pasir dan batu. Bahkan reruntuhan rumah yang tersapu awan panas (wedhus gembel) masih tampak di kanan dan kiri jalan.

Lava Tour termasuk wisata murah di Yogya. Untuk wisatawan tidak dikenakan biaya masuk, hanya kendaraannya saja yang bayar. Untuk motor dikenakan biaya Rp 7.000 per motor, mobil Rp 15.000. Namun, untuk biaya parkir wisatawan harus kembali mengeluarkan uang, Rp 2.000 per motor dan Rp 5.000-Rp 10.000 untuk mobil. Selain bekas rumah Mbah Maridjan yang sudah rata dengan pasir, di dekatnya juga terdapat Masjid Al-Amin yang selamat dari terjangan awan panas. Tepat di depan bekas rumah Mbah Maridjan, terdapat warung yang menjual kaos, CD yang menceritakan letusan Merapi, dan souvenir lainnya. Ternyata yang berjualan di sini adalah keluarga Mbah Maridjan.

3.2.2   Wisata Bungker meningkatkan Perekonomian Masyakarat

Wisata bungker meningkatkan perekonomian Masyarakat Merapi. Untuk masuk ke wisata ini wisatawan dikenakan biaya Rp.10.000. selain itu, wisata bungker memfasilitasi diantara: Warung makan di sekitar area wisata yang menjual makanan dan minuman Foto dan video yang menggambarkan proses lelehan lava pijar dan besarnya letusan Merapi ketika erupsi yang dijual oleh pedagang di sekitar area wisata, Paket Lava Tour menggunakan jeep dengan durasi 2 – 4 jam. Museum yang berisi benda-benda peninggalan yang terkena erupsi. Spot foto menarik, dan Area parkir. Semua fasilitas ini dikelola oleh masyarakat merapi.

3.2.3   Wisata Offroad meningkatkan perekonomian Masyarakat Merapi

Adanya wisata di daerah merapi membuat masyarakat membuka fasilitas offroad untuk lebih menikmati pemandangan dan liuk-liuk di lahan merapi. Offroad diciptakan karena banyaknya wisatawan yang membutuhkan falilitas untuk memenuhi kegiatan berpariwisatanya. Harga yang ditawarkan pun relatif bervariasi. Hal ini juga menjadikan pemasukan tersendiri untuk masyarakat Merapi. Salah satu contohnya adalah travel yang ada di yogya menyediakan beberapa paket. Untuk paket rute short dikenakan harga Rp. 350.00, Rute Medium dikenakan harga Rp. 450.000, Paket Long dikenai harga Rp. 550.000, dan Paket Sunrise Trip dikenai harga Rp. 450.000.

3.2.3   Berbagai UKM di Kaliurang
Berada tepat kaki gunung Merapi, desa kaliurang ternyata tidak hanya memiliki keindahan alam yang cukup menarik bagi para wisatawan lokal maupun manca negara. Namun, ada banyak bisnis UKM diantaranya home industri kreatif yang memproduksi aneka kerajinan kayu lukis dengan ciki khas desa Kaliurang. Bahkan kerjainan kayu lukis tidak hanya dinikmati konsumen lokal saja namun juga mancanegara seperti Spanyol, Malaysia, dan Singapura. Selain itu ada juga Jadah Tempe yang dijadikan makanan khas yang sangat terkenal di Yogyakarta khususnya Kaliurang.





















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
4.1.1    Semakin banyak objek wisata di kaliurang semakin besar kesempatan masyarakat untuk memajukan perekonomian.
4.1.2    Semakin banyak pengunjung wisata di kaliurang semakin besar pendapatan masyarakat di sekitar kaliurang.
4.1.3    Banyaknya wisatawan yang datang ke Kaliurang Merapi dikarenakan keindahan alam juga karena keterjangkauan harga yang harus dikeluarkan oleh para wisatawan.


4.2     Saran

Berikut merupakan saran yang dapat disampaikan:
4.2.1            Sebagai wisatawan yang datang berkunjung sebaiknya kita lebih menjaga dan merawat kebersihan sekitaran pantai agar lingkungan tetap terjaga keasriannya.
4.2.2            Sebagai pengelola dari Objek Wisata Kaliurang sebaiknya lebih mempertimbangkan keamanan dan kelestarian Wisata Kaliurang.











BAB V
PENUTUP

Banyaknya objek wisata di Kaliurang meningkatkan nilai ekonomi di daerah setempat. Karena banyaknya wisatawan yang berkunjung, membuat karya para pengrajin memiliki nilai jual yang tinggi. Banyak penikmat seni baik dalam Negeri maupun Luar Negeri yang meminati karya seniman di Kaliurang. Selain itu banyak UKM yang didirikan baik di bidang kuliner dan lain-lain. Sehingga adanya objek wisata Kaliurang ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Kaliurang.










DAFTAR PUSTAKA
Anas, Khoirul. 2018. Studi Perkembangan Wilayah Dan Daya Dukung Lingkungan Kepariwisataan Di Wilayah Yogyakarta Utara Kaliurang. Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta. Yogyakarta.
Gultom, Togar LM., Makalew, Afra DN., Nasrullah, Nizam, 2018. Perencanaan Lanskap Kaliurang Sebagai Kawasan Wisata Terpadu Di Yogyakarta. IPB. Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar