LAPORAN HASIL STUDI
WISATA
“PENGARUH OBJEK WISATA
KALIURANG MERAPI
TERHADAP PEREKONOMIAN
MASYARAKAT SEKITAR”
Diajukan
sebagai Persyaratan
Mengikuti
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Tahun Ajaran 2019/2020
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
LAMPUNG
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 BANJAR
AGUNG
KABUPATEN TULANG BAWANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH OBJEK WISATA
KALIURANG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR
Telah disyahkan di :
................................................................
Pada tanggal :
................................................................
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri
1 Banjar Agung
Hi.Danial
Anwar, S.Pd., M.M.
NIP 19680724 199010 1 001
|
Guru Pembimbing
Nuraini Trilowati, S.Pd
NIP 197207212005012007
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa atas bimbingan dan
anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul
“PENGARUH OBJEK WISATA KALIUARANG MERAPI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT
SEKITAR” tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Hi.Danial Anwar, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Banjar Agung, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studitur ke Yogyakarta dan Bali.
2. Ibu Nuraini Trilowati, S.Pd. yang telah memberikan bimbingan sehingga
laporan hasil studitur ini dapat selesai dengan tepat waktu.
3. Orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan telah membiayai
penulis selama menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Banjar Agung dan
melaksanakan studitur ke Yogyakarta dan Bali.
4. Teman-teman penulis yang telah memberikan bantuan moral maupun material
kepada penulis selama penyusunan laporan ini sehingga dapat selesai tepat
waktu.
5. Kepada pihak lain yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
penyusunan laporan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan minim penjelasan karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk menuju kearah kesempurnaan itu. Harapan penulis semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai khasanah ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Banjar Agung, Januari 2020
Penulis
Rahmat Wahyu Saputra
NISN : 001559324
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................. iv
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................... 3
BAB II : KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Objek
Wisata............................................. 5
2.2 Pengertian Fasilitas
.................................................... 6
2.3 Dampak Positif
Pariwisata Terhadap Perekonomian ....... 6
2.4 Sejarah Kaliurang........................................................
BAB III :
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Kaliurang ........................................................ 11
3.2 Pengaruh Objek
Wisata Terhadap Perekonomin.............. 12
3.2.1 Adanya Rumah Peninggalan Mbah Maridjan
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat .............. 12
3.2.2
Wisata Bungker
meningkatkan Perekonomian
Masyakarat ........................................................ 14
3.2.3 Wisata Offroad Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat......................................................... 15
3.2.4 Berbagai UKM di Kaliurang................................... 15
BAB IV :
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan........................................................................ 17
4.2 Saran................................................................................ 18
BAB V PENUTUP.......................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 20
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bangsa
Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang
melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat
mengagumkan. Keadaan alam, flora, fauna, peninggalan purbakala, peninggalan
sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya
dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan
kepariwisataan. Salah satu usaha yang digalakkan pemerintah di dalam
pembangunan yang dapat memenuhi kepuasan batiniah dan lahiriah adalah
pembangunan di bidang pariwisata, karena dengan pariwisata dapat memperluas
lapangan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan negara serta
memperkenalkan alam dan kebudayaan Indonesia.
Pengembangan
pariwisata dilakukan dengan memperhatikan terpilihnya kebudayaan, kepribadian
nasional dan kelestarian lingkungan hidup. Sejalan dengan upaya memupuk rasa
cinta tanah air dan bangsa, menanamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur
bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Seiring
dengan kebijakan pemerintah dalam upaya mewujudkan otonomi daerah yang semakin
nyata, dinamis dan bertanggung jawab, maka upaya pengembangan pariwisata akan
semakin penting arti dan peranannya dalam mendorong pembangunan daerah di masa
mendatang. Hal ini mengandung konsekuensi bagi daerah untuk mengupayakan
berbagai langkah secara optimal guna menggali dan memanfaatkan potensi
kepariwisataan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, khususnya
pendapatan asli daerah.
Berdasarkan
hal tersebut maka sekolah SMAN 1 Banjar Agung melakukan kunjungan ke berbagai
tempat wisata yang ada di Yogyakarta dan Bali. Serta untuk lebih memahami
bentuk ekonomi apa yang ada di lokasi yang dikunjungi, penulis membuat laporan
yang diberi judul “Pengaruh Objek Wisata Kaliurang Merapi Terhadap Perekonomian
Masyarakat Sekitar” dan juga dalam bentuk pemenuhan tugas yang diperuntukkan
izin mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
rumusan masalah laporan dengan judul Pengaruh Objek Wisata Kaliurang Merapi
Terhadap Wisatawan adalah sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana
pengaruh objek wisata kaliurang merapi terhadap Perekonomian Masyarakat sekitar?
1.2.2
Mengapa
wisatawan banyak berkunjung ke objek wisata Kaliurang Merapi setiap tahun?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Nasional Berbaasis Komputer (UNBK).
Selain itu untuk :
1.3.1 Mengetahui pengaruh objek wisata kaliurang
merapi terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar
1.3.2 Mengetahui alasan Wisatawan datang ke
Kaliurang Merapi setiap tahunnya
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1
Menambah wawasan
pengetahuan penulis karya
tulis bagi penulis
1.4.2
Menambah pengetahuan
bagi pembaca tentang
informasi pengaruh objek wisata
kaliurang merapi terhadap
Perekonomian Masyarakat sekitar.
1.4.3
Sebagai referensi
penulis karya tulis
ilmiah adik kelas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Objek Wisata
Obyek wisata adalah salah
satu komponen yang penting dalam industri pariwisata dan salah satu alasan
pengunjung melakukan perjalanan (something to see). Di luar negeri obyek wisata
disebut tourist atraction (atraksi wisata), sedangkan di Indonesia lebih
dikenal dengan objek wisata. Menurut Peraturan Pemerintah No.24/1979. Objek
wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta
sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Departemen Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi No.KM 98/PW:102/MPPT-87. Obyek wisata adalah tempat atau keadaan
alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
2.2
Pengertian Fasilitas
Menurut Sam (2012)
Fasilitas adalah segala sesuatu yang berupa benda maupun uang yang dapat
memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha tertentu. Sedangkan
menurut Prof.Dr. Hj. Zakiah Daradjat Fasilitas merupakan segala sesuatu yang
mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu.
Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa Fasilitas adalah segala sesuatu
yang mempermudah dan memperlancar suatu pelaksanaan agar tercapailah tujuan
yang diharapkan.
Berikut merupakan beberapa dampak positif
pariwisata terhadap perekonomian masyarakat:
1. sektor
pariwisata menyebabkan perekonomian masyarakat lokal meningkat drastis.
Kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan munculnya
pebisnis asing atau mendorong seseorang untuk berwiraswasta memberikan
pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata.
2. Membuka
lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar, menyerap banyak tenaga kerja di
bidang pariwisita misalnya :
3. Menjadi
Tour Guide untuk menemani selama perjalanan wisata, melindungi dan memberi
jamaninan keselamatan bagi wisatawan, dan lain lain.
4. Menjadi
supir untuk mengantar atau mempersingkat jarak tempuh wisatawan ke wisata yang
dituju.
5. Dibangunnya
fasilitas fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan dan
keamanan para wisatawan, hal ini secara tidak langsung juga melakukan
pemerataan pembangunan di kota tersebut. Semaikin ramai maka semakin cepat pula
perkembangan di wilayah tersebut
6. Mendapatkan
devisa melalui wisatawan mancanegara yang datang dan menukarkan mata uang
mereka dengan rupiah.
7. Mengenalkan
kebudayaan asli indonesia kepada dunia, Nah jadi maksud dari mengenalkan
kebudayaan asli Indonesia yaitu seperti saat mengunjungi komplek makam Raja
Mataram Kotagede di Jogja, wisatawan diwajibkan memakai jarik untuk laki laki
dan kebaya untuk perempuan. Ini dimaksudkan untuk menghargai leluhur leluhur
terdahulu kita dan mengenalkan kebudayaan asli jogja kepada wisatawan yang
datang.
2.4 Sejarah Kaliurang
Menurut
Wikipedia, Kaliurang yang secara harfiah dalam bahasa Indonesia berarti
"Sungai Udang", adalah sebuah tempat wisata yang
terletak di Yogyakarta,
persisnya di Kabupaten Sleman, di
perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah.
Secara administratif, Kaliurang terletak di Desa
Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Akses menuju ke Kaliurang sangat mudah.
Setidaknya dengan jalan kaki atau menumpang angkutan bus, kol (Colt), taksi, ojek atau becak (jarang yang mau), melewati Jalan
Kaliurang.
Jarak
Kaliurang ke Yogyakarta kurang
dari 1 jam perjalanan, dan ke Surakarta kurang
dari 3 jam perjalanan. Kaliurang terletak di daerah dataran tinggi, banyak
resor atau tempat peristirahatan karena udara sejuk yang banyak dicari oleh
orang perkotaan. Maka di sini terdapat banyak vila-vila penginapan, kebanyakan
orang sekitar menyebutnya wisma. Tempat yang paling banyak dikunjungi
oleh wisatawan baik
dalam maupun luar negeri adalah Tlaga Putri.
Di
Kaliurang terdapat sebuah bangunan bersejarah yaitu Wisma Kaliurang. Di sana
pernah terjadi Perundingan Khusus antara Republik Indonesia dengan Komisi Tiga Negara pada 13 Januari
1948. Perundingan Kaliurang ini
melahirkan Notulen Kaliurang.
Republik
Indonesia diwakili oleh Presiden Soekarno, Wapres Moh Hatta, PM Syahrir dan Jendral Soedirman.
Sedangkan Delegasi Belanda diwakili oleh Paul Van Zeeland (Belgia), Richard
Kirby (Australia), dan Dr. Frank
Graham (AS). Di dalam perundingan, Frank Graham
mengucapkan ungkapan populer, yaitu "You are what you are from bullets
to the ballots." Selain itu terdapat bangunan Villa Van Rezink yang berada di utara Taman
Rekreasi Anak.
Terdapat
sebuah cerita yang mengawali daerah Kaliurang menjadi daerah wisata seperti
sekarang. Pada sekitar awal abad 19, sejumlah ahli geologi dari Belanda yang
kala itu tinggal di Jogja tengah mencari tempat tinggal untuk anggota
keluarganya. Merekapun akhirnya mencari tempat dan menyusuri tiap jengkal
daerah di Jogja hingga akhirnya tiba di daerah Kaliurang. Setibanya di daerah
kaki Gunung Merapi ini, mereka terpikat dengan pesona alam serta kesejukkan
udara yang dimiliki daerah ini. Hingga akhirnya diputuskanlah mereka akan
menjadikan daerah ini sebagai tempat tinggal keluarganya. Mulailah dibangun
beberapa villa dan resort di berbagai tempat. Sehingga tak aneh bila kini
dijumpai bangunan-bangunan dengan aksitektur bergaya Belanda. Bangunanbangunan
ini hingga saat ini masih dilestarikan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
kawasan wisata Kaliurang. Tempat ini juga merupakan bagian dari sejarah
Indonesia, ketika pada tanggal 13 Januari 1948 diadakan sebuah perundingan di
Kaliurang antara Republik Indonesia dan Komisi Tiga Negara (KTN). KTN sendiri
diwaliki oleh tiga negara yaitu Belgia, Australia dan Amerika Serikat yang
bertugas sebagai penengah konflik antaran Indonesia dan Belanda. Perundingan
tersebut terjadi di Wisma Kaliurang yang hingga kini bangunannya masih bisa
dinikmati. Perundingan ini menghasilkan sebuah kesepakatan yang juga dikenal
dengan Notulen Kaliurang. Asal usul dari penamaan daerah tersebut berasal dari
ditemukannya sebuah sungai yang dipenuhi dengan udang. Sungai dalam bahasa jawa
bisa diartikan dengan kali, sedangkan urang bisa juga artikan udang (Anas,
2018).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Lokasi
Kaliurang
Lokasi Kaliurang berada
pada posisi 110025’0’’BT sampai 110026’25’’BT, dan 7035’15’’LS sampai 7
036’57’’LS. Secara administrasi Kaliurang masuk Desa Hargobinangun Kecamatan
Pakem dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Taman Nasional
Gunung Merapi, Provinsi Jawa Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Harjobinangun dan Desa Pakembinangun Kecamatan Ngemplak, Provinsi DI.
Yogyakarta, sebelah barat berbatasan dengan Desa Purwobinangun dan Desa
Candibinangun Kecamatan Turi dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa
Umbulharjo Kecamatan Cangkringan. Desa Hargobinangun terdiri 12 dusun, namun
tiga dusun yang menjadi bagian dari Kaliurang yaitu Dusun Ngipiksari, Dusun
Kaliurang Timur dan Dusun Kaliurang Barat (Kaliurang terletak pada variasi
ketinggian antara 500 hingga 1000 m dpl, dengan variasi kemiringan lereng
antara 0-2%, 2-7%, 7-15%, 15-30%, 30-70% hingga 70- 140% (Gultom, dkk., 2018).
Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, dapa disimpulkan bahwa
pengaruh objek wisata terhadap perekonomian yaitu: Semakin banyak objek wisata di kaliurang
semakin besar kesempatan masyarakat untuk memajukan perekonomian serta semakin banyak pengunjung wisata di kaliurang
semakin besar pendapatan masyarakat di sekitar kaliurang.
3.2.1 Adanya
Rumah Peninggalan Mbah Maridjan meningkatkan perekonomian Masyarakat
Pasca erupsi 2 tahun silam, Gunung Merapi di Yogyakarta justru
menampilkan pesona bagi wisatawan. Lava tour, menjelajah dan melihat dari dekat
daerah bencana letusan Merapi kini menjadi target saat liburan di Yogya. Akan
tetapi, seiring dengan statusnya yang kembali normal, lokasi bencana ini
ternyata menjadi destinasi wajib saat berlibur di Yogyakarta. Masyarakat dan
pemerintah setempat pun melakukan pembenahan diri dan roda perekonomian dengan
membangun wisata yang bertajuk "Lava Tour". Muntahan lahar panas sang
Merapi bahkan meluluhlantahkan Kinahrejo beserta 25 dusun lainnya. Dahulu, sang Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan juga tinggal di Kinahrejo.
Sayang, saat ini daerah tersebut tidak lagi ditinggali penduduk dengan alasan
keamanan. Namun, setiap harinya lokasi ini ramai didatangi oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Selain melihat indahnya puncak Merapi, banyak panorama
menakjubkan yang bisa kita lihat di sini. Pemandangan yang dahulu hijau dan
sejuk kini berubah menjadi lautan pasir dan batu. Bahkan reruntuhan rumah yang
tersapu awan panas (wedhus gembel) masih tampak di kanan dan kiri jalan.
Lava
Tour termasuk wisata murah di Yogya. Untuk wisatawan tidak dikenakan biaya
masuk, hanya kendaraannya saja yang bayar. Untuk motor dikenakan biaya Rp 7.000
per motor, mobil Rp 15.000. Namun, untuk biaya parkir wisatawan harus kembali
mengeluarkan uang, Rp 2.000 per motor dan Rp 5.000-Rp 10.000 untuk mobil. Selain bekas rumah Mbah Maridjan yang sudah
rata dengan pasir, di dekatnya juga terdapat Masjid Al-Amin yang selamat dari
terjangan awan panas. Tepat di depan bekas rumah Mbah Maridjan, terdapat warung
yang menjual kaos, CD yang menceritakan letusan Merapi, dan souvenir lainnya.
Ternyata yang berjualan di sini adalah keluarga Mbah Maridjan.
3.2.2
Wisata Bungker meningkatkan Perekonomian
Masyakarat
Wisata
bungker meningkatkan perekonomian Masyarakat Merapi. Untuk masuk ke wisata ini
wisatawan dikenakan biaya Rp.10.000. selain itu, wisata bungker memfasilitasi
diantara: Warung makan di sekitar area wisata yang menjual makanan dan minuman Foto
dan video yang menggambarkan proses lelehan lava pijar dan besarnya letusan
Merapi ketika erupsi yang dijual oleh pedagang di sekitar area wisata, Paket
Lava Tour menggunakan jeep dengan durasi 2 – 4 jam. Museum yang berisi
benda-benda peninggalan yang terkena erupsi. Spot foto menarik, dan Area parkir.
Semua fasilitas ini dikelola oleh masyarakat merapi.
3.2.3
Wisata
Offroad meningkatkan perekonomian Masyarakat Merapi
Adanya wisata di daerah merapi membuat
masyarakat membuka fasilitas offroad untuk lebih menikmati pemandangan dan
liuk-liuk di lahan merapi. Offroad diciptakan karena banyaknya wisatawan yang
membutuhkan falilitas untuk memenuhi kegiatan berpariwisatanya. Harga yang
ditawarkan pun relatif bervariasi. Hal ini juga menjadikan pemasukan tersendiri
untuk masyarakat Merapi. Salah satu contohnya adalah travel yang ada di yogya
menyediakan beberapa paket. Untuk paket rute short dikenakan harga Rp. 350.00,
Rute Medium dikenakan harga Rp. 450.000, Paket Long dikenai harga Rp. 550.000,
dan Paket Sunrise Trip dikenai harga Rp. 450.000.
3.2.3
Berbagai
UKM di Kaliurang
Berada tepat kaki gunung Merapi, desa
kaliurang ternyata tidak hanya memiliki keindahan alam yang cukup menarik bagi
para wisatawan lokal maupun manca negara. Namun, ada banyak bisnis UKM
diantaranya home industri kreatif yang memproduksi aneka kerajinan kayu lukis
dengan ciki khas desa Kaliurang. Bahkan kerjainan kayu lukis tidak hanya
dinikmati konsumen lokal saja namun juga mancanegara seperti Spanyol, Malaysia,
dan Singapura. Selain itu ada juga Jadah Tempe yang dijadikan makanan khas yang
sangat terkenal di Yogyakarta khususnya Kaliurang.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
4.1.1
Semakin
banyak objek wisata di kaliurang semakin besar kesempatan masyarakat untuk
memajukan perekonomian.
4.1.2
Semakin
banyak pengunjung wisata di kaliurang semakin besar pendapatan masyarakat di
sekitar kaliurang.
4.1.3
Banyaknya
wisatawan yang datang ke Kaliurang Merapi dikarenakan keindahan alam juga
karena keterjangkauan harga yang harus dikeluarkan oleh para wisatawan.
4.2
Saran
Berikut merupakan saran yang dapat disampaikan:
4.2.1
Sebagai wisatawan yang datang berkunjung
sebaiknya kita lebih menjaga dan merawat kebersihan sekitaran pantai agar
lingkungan tetap terjaga keasriannya.
4.2.2
Sebagai pengelola dari Objek Wisata
Kaliurang sebaiknya lebih mempertimbangkan keamanan dan kelestarian Wisata Kaliurang.
BAB
V
PENUTUP
Banyaknya objek wisata di Kaliurang meningkatkan
nilai ekonomi di daerah setempat. Karena banyaknya wisatawan yang berkunjung,
membuat karya para pengrajin memiliki nilai jual yang tinggi. Banyak penikmat
seni baik dalam Negeri maupun Luar Negeri yang meminati karya seniman di
Kaliurang. Selain itu banyak UKM yang didirikan baik di bidang kuliner dan
lain-lain. Sehingga adanya objek wisata Kaliurang ini sangat berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat Kaliurang.
DAFTAR
PUSTAKA
Anas, Khoirul. 2018. Studi Perkembangan Wilayah Dan Daya Dukung Lingkungan
Kepariwisataan Di Wilayah Yogyakarta Utara Kaliurang. Sekolah Tinggi
Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta. Yogyakarta.
Gultom,
Togar LM., Makalew, Afra DN., Nasrullah, Nizam, 2018. Perencanaan Lanskap Kaliurang Sebagai Kawasan Wisata Terpadu Di
Yogyakarta. IPB. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar